14 April 2015

Mary Jane Fiesta Veloso

Sahabat,
Sebelum saya berbagi kisah, sudilah membaca sumber-sumber berita berikut ini:

 Di akhir misa Minggu Kerahiman Ilahi, seminggu setelah Paskah, di Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosaria Suci Randusari Katedral Semarang, rama Pastur mengajak umat mendoakan para terpidana mati; baik yang masih di dalam persidangan, maupun yang sudah akan menjelang eksekusi. Dimanapun mereka.
Sepenggal kisah ditautkan di dalam buku panduan misa kali itu;

Mary Jane Fiesta Veloso, orang Filipina, berumur 30 tahun, ibu dari dua anak sekolah dasar. Sejak berumur 14 tahun, Mary Jane bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan untuk mencari nafkah bagi anak-anaknya, ia menjadi tenaga kerja wanita Filipina di Malaysia.
Di situ, ibu agen tenaga kerja menghadiahi Mary Jane dengan sebuah koper; dan kemudian agen tenaga kerja menugasi Mary Jane, menemui seorang teman di Yogya. Polisi menemukan bahan narkoba amat banyak, tersembunyi dalam dinding koper lapis dua. Mary Jane bersikeras: tidak tahu menahu mengenai isi koper itu.
Tidak ada bukti untuk menuduh Mary Jane bohong. Namun pengadilan di Indonesia mempidana ibu Mary Jane dengan hukuman mati.
Kini permintaan untuk peninjauan kembali telah ditolak; maka bersama sembilan orang terpidana mati yang di Bali, Mary Jane menghadapi eksekusi.

Sebuah cerita yang sangat mengusik perhatianku. Bukan karena cerita itu ada di dalam teks panduan misa, melainkan betapa pintu bathinku diketuk olehNYA, "Hooii Farano, tahukah kau, banyak orang yang kini sudah tahu kapan akan menghadapi kematian?? Bagaimana denganmu?"
Terlepas dari segala tuduhan dan kesalahan, kenapa harus hukuman mati?Tidak adakah hukuman lain yang lebih manusiawi; kerja fisik, misalnya. Atau hukuman kerja sosial, misalnya. Atau sekedar dipenjara, misalnya.
Adakah?Rama Pastur berpesan; Gereja bukan membela kejahatan seseorang, tetapi menghargai arti kehidupan umat manusia.
Betapa semboyan yang masih kusimpan di dalam hati ingin kuserukan, Berani hidup dan tidak takut mati.

Agnus Dei qui tolis pecata mundi miserere nobis
Agnus Dei qui tolis pecata mundi miserere nobis
Agnus Dei qui tolis pecata mundi dona nobis pacem

[Semarang, 14 April 2015]

No comments:

Post a Comment